I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan memiliki bulu sebagai penutup badannya. Warna bulu dari beberapa aves merupakan daya tarik tersendiri bagi manusia. Kata aves berasal dari Kata Latin dipakai sebagai nama khas, sedangkan ornis dari kata Yunani dipakai dalam ornithology berarti ilmu yang mempelajari burung-burung.
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Selain itu, aves mempunyai kaki yang dapat digunakan untuk berjalan, bertengger maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya. Beberapa aves mempunyai daya tarik tersendiri bagi manusia. Banyak diantaranya mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga dibudidayakan untuk diambil telur, daging, keindahan bulu dan suaranya.
Columba domestica merupakan hewan berdarah panas dan mempunyai ciri khas yaitu tubuhnya terbungkus oleh bulu yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuhnya. Berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu mengenal habitatnya. Ketika burung ini dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya.
Klasifikasi burung merpati (Columba domestica) menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :
Burung merpati digunakan dalam praktikum kali ini karena mudah didapat, baik morfologi maupun anatominya mudah diamati dan cukup lengkap untuk mewakili kelas aves. Burung merpati mudah didapat dan banyak dipelihara manusia, sebab manfaatnya sangat banyak dan bisa sebagai bahan makanan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan Hewan 1 kali ini adalah untuk melihat Anatomi Burung Merpati (Columba Domestica).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bak preparat, pisau (cutter),gunting, pinset dan jarum.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah seekor burung merpati (Columba domestica), air kran dan eter.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Merpati disembelih terlebih dahulu, sebelum melakukan percobaan.
2. Bulu daerah leher, dada, dan perut dibasahi, kemudian bulu-bulu tersebut dicabuti.
3. Kulit yang membalut daerah dada, leher, dan tembolok dilepas.
4. Pembedahan dilanjutkan sepanjang carina sterni dengan menggunakan cutter. Musculus pectoralis mayor dikuak sejauh mungkin. Bagian-bagiannya diamati.
5. Bagian perut dibedah untuk mengamati organ dalamnya dimulai dari depan kloaka menuju ke depan ke kanan dan kiri bagian sternum dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktura.
6. Organ yang terlihat diamati dan dituliskan sebagai keterangan pada gambar yang ada pada diktat praktikum.
III. PEMBAHASAN
Burung merpati (Columba domestica) merupakan salah satu anggota dari clasis aves. Tubuh burung dibedakan berdasarkan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang ekstrimitas anterior merupakan ale (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh ketika tidak terbang. Ekstrimitas posterior berupa kaki , otot daging, paha kuat, sedangkan pada bagian bawah bersisik dan bercakar (Jasin, 1989).
Aves merupakan class yang paling homogen dikenali dari semua class tetrapoda. Burung tidak begitu banyak berbeda dengan reptilia yang menjadi nenek moyangnya. Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk burung sebagai penerbang dan hanya kelas inilah dalam subphylum vertebrata yang mencapai keberhasilan menggabungkan sifat bipedal dengan terbang (Hildebran, 1995).
Berdasarkan letaknya bulu terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices dan retrices. Remiges berupa bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang. Tectrices berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Retrices adalah bulu-bulu ekor, bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan strukturnya, bulu bulu terbagi menjadi 3 macam, yaitu : plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari calamus, rachis, rami, radii dan radioli. Plumulae mempunyai calamus yang pendek, tidak mempunyai vexillum karena terdapat radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja (Djuhanda, 1980).
Sistem pencernaan pada aves terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari paruh (rostum), cavum oris, farink, kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, lambung pengunyah, jejunum, ileum, rectum dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar pencernaan ludah, hati, dan pankreas. Sistem pernafasan terdiri dari saluran pernafasan dan paru-paru. Paru-paru burung ini mempunyai kantung udara (sakus pneumatikus) yang berguna membantu pernafasan saat terbang (Djuhanda, 1984).
Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trachea yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi (Brotowijaya, 1990).
Sistem pencernaan pada burung merpati terdiri dari oesophagus, proventriculus, duodenum, jejunum, ileum, rectum serta kloaka. Sistem urogenitalnya tersusun atas organ-organ seperti ginjal, saluran uerter yang bermuara pada kloaka. Saluran pencernaan dari lambung merpati meliputi oeshophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi tembolok, sedangkan lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pankreas, ductus pankreatisi bermuara ke duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung ke dalam saluran pencernaan. Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, batas bagian-bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di kloaka (Walter and Sayles, 1959).
Pergerakan tubuh Columba domestica terutama digerakan oleh kaki dan sayap, juga dibantu oleh bagian ekor. Pars vertebralis terdapat suatu tonjolan cauda dorsal yang berguna untuk memperkuat dinding dada yang disebut procesus. Sistem otot pada tubuh Columba domestica pada dasarnya kaku, otot semata-mata tersusun atas otot kepala, otot leher dan otot anggota badan. Mesin untuk terbang merupakan otot yang besar yang terdapat di daerah dada. Musculus coraco branchialis adalah otot penggerak sayapnya (Moment, 1967).
Cakar disusun oleh kepung cakar atau unguis yang konveks, terletak di bagian dorsal yang runcing pada ujungnya. Bagian ventral terdapat sol cakar atau sub unguis, bentuknya konkaf dan tidak sekeras unguis. Kedua struktur ini meliputi kedua tulang ruas jari yang terujung (distal phalax). Baik unguis maupun sub unguis di bagian ujung akarnya menjadi makin tebal. Bagian basal dari cakar dibatasi oleh oleh lipatan kulit berbentuk cincin, dengan demikian bagian basal yang lemah ini menjadi terlindung (Djuhanda, 1982).
Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted distalis (Menurut Jasin, 1989).
Menurut Storer dan Usinger (1961) dan Tracy and Robert (1957), baik hewan betina maupun jantan tidak mempunyai alat kopulasi. Sistem genitalia pada burung merpati betina terdapat ovarium, tuba falopi, dan oviduct. Ovum burung kaya akan kuning telur sehingga bila dibandingkan dengan lambungnya maka bagian lambung ini hanya merupakan porsi yang tak berarti. Alat genitalia pada burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis dan ductus differens yang menyalurkan sperma ke kloaka, organ kelamin betina terdiri dari ovarium, osteum tuba dan saluran oviduct.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Burung merpati (Columba domestica) termasuk ke dalam kelas aves, tubuh ditutupi oleh bulu (asal epidermis) kecuali paruh dan kakinya.
2. Tubuh burung dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan), cauda (ekor). Alat gerak utama pada burung dijalankan oleh sayap dan kaki. Sepasang ekstrimitas anterior merupakan sayap yang terlihat seperti huruf Z, sedangkan ekstrimitas posterior berupa kaki yang memiliki daging pada paha yang kuat.
3. Sistem pencernaan pada burung terdiri dari oesophagus, proventriculus, duodenum, jejunum, ileum, rectum serta kloaka.
4. Sistem urogenitalianya tersusun atas organ-organ seperti ginjal, saluran ureter yang bermuara pada kloaka. Alat genitalia pada burung merpati jantan terdiri dari sepasang testis dan sistem genitalia pada burung merpati betina terdapat ovarium, tuba falopi, dan oviduct.
DAFTAR REFERENSI
Brotowijoyo. 1990. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1980. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Armico, Bandung.
_______. 1984. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata 2. Armico, Bandung.
Hildebran, M. 1995. Analyst Of Vertebratae Stucture.John Wiley dan Sons Inc,New York.
Jasin, M. 1989. Sistematika Invertebrata dan Vertebrata Untuk Universitas. Sinar Wijaya, Surabaya.
Moment, Gairduer B. 1967. General Zoology. Houghton Mifflin Company, Boston USA.
Storer and Usinger. 1961. Element of Zoology. Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Tracy and Robert. 1957. General Zoology. Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Walter, H. E, Leonard P. Sayles. 1959. Biology of the Vertebrates. The Macmilan Company, New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar